Oleh : Aprilian Hutapea )*
Presidensi G20 tahun 2022 yang dipegang oleh Indonesia sangat menguntungkan karena sebagai tuan rumah, bisa ‘menjual’ investasi dan pariwisata. Selain itu, dalam Presidensi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi diplomasi negara, karena memperkenalkan kebudayaan Indonesia dari produk-produknya. UMKM akan makin dikenal oleh dunia intenasional dan bisa meningkatkan pendapatan mereka.
G20 adalah kumpulan 20 negara yang bersatu untuk saling membantu demi kemajuan bersama, dan tahun ini Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai presidensi. Indonesia mencatat rekor karena menjadi negara berkembang pertama yang jadi presidensi G20. Kepercayaan ini dipegang baik-baik dan Indonesia berusaha jadi tuan rumah yang ramah bagi semua delegasi G20.
Tugas Indonesia sebagai presidensi bukan hanya menjadi tuan rumah G20, tetapi juga mempromosikannya, sehingga penyelenggaraan forum ini berjalan lancar dan membuat pemerintah makin dipercaya oleh negara lain. Dalam acara pertemuan ke-4 menteri keuangan dan gubernur bank sentral (FMCBG) G20 di gedung dana moneter internasional (IMF) di Washington DC, Amerika Serikat, terdapat stand UMKM Indonesia.
Para pengunjung acara FMCBG (Finance Minister and Central Bank Governors Meeting) sangat tertarik dengan stand UMKM Indonesia yang berisi produk-produk asli Indonesia. di antaranya kain tenun, baju batik, kerajinan tangan, dan juga kopi.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warijiyo menyatakan bahwa kehadiran UMKM binaan di Washington, adalah bagian dari Presidensi G20 Indonesia. UMKM hadir untuk menunjukkan keberagaman Indonesia di mata dunia. Baru 2 hari, produk-produk UMKM sudah banyak yang habis sehingga harus di re-stock.
Perry menambahkan, ia senang sekali karena pojok kopi dari UMKM Indonesia sangat dinikmati oleh para peserta FMCBG. Mereka menyukai rasa dan aromanya yang khas. Penguatan peran UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia tidak hanya mengenalkan produk-produk berkualitas Indonesia ke luar negeri. Namun juga sebagai upaya pemberdayaan perempuan.
UMKM yang hadir di Washington menjadi diplomasi Presidensi G20 Indonesia. Diplomasi ringan dalam FMCBG terbukti memberikan dampak positif kepada para peserta karena memberikan kesan yang baik terhadap Presidensi G20 Indonesia 2022.
Para peserta yang merupakan delegasi G20 terkesan karena mereka menyukai kopi dan hasil kreasi UMKM Indonesia, yang cantik dan berbudaya. Dengan diplomasi dari UMKM maka delegasi akan makin yakin akan kepemimpinan Indonesia dalam KTT G20 2022. Mereka pasti akan datang ke Bali untuk menghadiri pertemuan tersebut, tanggal 15 November 2022.
Diplomasi melalui UMKM sangat penting karena mereka juga memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Jadi, para delegasi G20 tak hanya kenal budaya Bali (sebagai tempat penyelenggaraan KTT), tetapi juga daerah-daerah lain. Kebudayaan dikenal melalui kain tenun dan hasil kriya yang ada dalam stand UMKM.
Dengan mengenalkan budaya Indonesia maka UMKM menjadi diplomat (secara tidak resmi) karena mereka menampakkan keindahan negeri ini di dunia internasional. Para delegasi akan berjanji datang ke Indonesia sehingga KTT G20 2022 akan sukses besar. Kemudian, mereka juga akan berlibur ke Indonesia tiap kali ada kesempatan, karena sudah terpesona oleh keindahan Pulau Dewata.
Sementara itu, UMKM juga muncul di pertemuan FMCBG di Washington DC pada bulan April 2022 lalu. UMKM juga hadir di Dubai Expo, Dubai, Uni Emirat Arab, pada bulan Maret 2022 lalu. Dalam kesempatan itu ada 72 UMKM Indonesia yang dibawa ke Dubai.
Elsya MS Chani, Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Pengembangan Konsumen Bank Indonesia, menyatakan bahwa pengenalan produk Indonesia oleh UMKM menekankan UMKM sebagai bagian dari agenda jalur keuangan G20 dalam semangat Recover Together, Recover Stronger.
Elsya menambahkan, Bank Indonesia memberikan exposure kepada UMKM agar lebih dikenal dan Presidensi Indonesia memberikan kesempatan yang lebih baik. Sejak awal terdapat pengenalan delegasi dunia terhadap UMKM Indonesia. Selain itu, di dalam negeri juga digalakkan pemakaian produk-produk UMKM oleh lembaga-lembaga negara dan kementerian.
Dalam artian, UMKM tidak hanya diberdayakan di Indonesia, tetapi juga ke dunia internasional. Dengan bantuan dari pemerintah (melalui BI), maka UMKM akan makin go internasional dan mendapatkan para pembeli dari berbagai belahan dunia. UMKM wajib dibantu karena merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Jika UMKM go international maka sangat baik karena mereka akan makin berkembang dan mendapatkan lebih banyak pembeli. Apalagi saat pandemi, kondisi pasar agak lesu, dan saat inilah kesempatan bagi mereka untuk terus survive dan berjaya kembali. UMKM juga bangga karena menjadi diplomasi Presidensi Indonesia dalam acara internasional, dan mereka memperkenalkan kekayaan budaya negeri ini.
UMKM menjadi diplomasi Presidensi G20 dan mereka menjual berbagai hasil kriya, kain tenun, kopi, dll. Semuanya asli buatan Indonesia dan sangat laris dibeli oleh para customer internasional. Selain mendapatkan keuntungan dan relasi, maka UMKM juga bangga karena jadi diplomat Presidensi G20 dan ikut mensukseskan KTT G20.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara